SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS )
I.
IDENTIFIKASI
MASALAH
II.
PENGANTAR
Bidang Studi : Kebidanan komunitas
Topik : Hidup sehat
Subtopik : Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat
Sasaran : Bapak ‘G’
Hari/ Tanggal : Rabu, 15 mei 2013
Jam : 11.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Bapak ‘G’ RT 16
III.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Diharapkan setelah proses
penyuluhan, keluarga dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
keluarga dan juga masyarakat.
IV.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
Bapak
‘G’ diharapkan warga mengetahui tentang :
1.
Menyebutkan pengertian PHBS
2.
Menjelaskan tujuan dari PHBS
3.
Menjelaskan manfaat dari PHBS
4.
Menjelaskan indikator dari PHBS
5.
Menyebutkan sasaran PHBS
6.
Menyebutkan klasifikasi dari PHBS
V.
MATERI
Terlampir
VI.
MEDIA
1.
Materi SAP
2.
leaflet
VII.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1.
|
3
Menit
|
Pembukaan
:
a.
Memberi salam
b.
Menjelaskan tujuan penyuluhan
c.
Menyebutkan materi/ pokok bahasan
yang akan disampaikan.
|
Menjawab
salam
Mendengarkan
dan memperhatikan
|
2.
|
15
Menit
|
Pelaksanaan
:
Menjelaskan
materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Materi
:
1.
Menyebutkan pengertian PHBS
2.
Menjelaskan tujuan dari PHBS
3.
Menjelaskan manfaat dari PHBS
4.
Menjelaskan indikator dari PHBS
5.
Menyebutkan sasaran PHBS
6.
Menyebutkan klasifikasi dari PHBS
|
Menyimak
dan memperhatikan
|
3.
|
7
Menit
|
Evaluasi
:
1.
Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
2.
Memberi kesempatan kepada peserta
untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan
|
Merespon dan bertanya
Merespon
dengan menjawab pertanyaan
|
4.
|
5
Menit
|
Penutup
:
1.
Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
2.
Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada peserta
3.
Mengucapkan salam penutup
|
Menyimak
Menjawab
salam
|
IX.
EVALUASI
Metode evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
X.
LAMPIRAN
MATERI
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
1.
Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan - kegiatan kesehatan
dimasyarakat (Depkes, 2008).
PHBS merupakan
salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan
kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/
masyarakat untuk
memberikan informasi dan
melakukan pendidikan kesehatan (Depkes RI, 2007).
2.
Tujuan dari PHBS
a.
Tujuan Umum
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa
kabupaten/kota di seluruh
Indonesia.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan anggota rumah
tangga untuk melaksanakan PHBS.
2) Berperan aktif dalam gerakan PHBS di
masyarakat.
3.
Manfaat dari PHBS
PHBS dapat bermanfaat bagi kehidupan berkeluarga maupun
masyarakat diantaranya :
a.
Bagi keluarga
2)
Anak tumbuh sehat dan
cerdas.
3)
Anggota keluarga giat
bekerja.
4)
Pengeluaran biaya rumah
tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha
untuk menambah pendapatan keluarga.
b.
Bagi masyarakat
1)
Masyarakat mampu mengupayakan
lingkungan sehat.
2)
Masyarakat mampu mencegah
dan menanggulangi masalah – masalah kesehatan.
3)
Masyarakat memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada.
4)
Masyarakat mampu
mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan
ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.
4.
Menjelaskan indikator PHBS
Pembinaan
PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah
Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3
indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut:
a. Tujuh
Indikator PHBS di Rumah Tangga:
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah
pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan
tenaga para medis lainnya).
2)
Bayi diberi ASI eksklusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak
lahir sampai usia 6 bulan.
3) Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan
balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi
kurang atau gizi buruk.
4) Mencuci tangan dengan air dan sabun
a) Air
yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada
saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang
bisa menimbulkan
penyakit.
b)
Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan.
5) Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum,
memasak, mandi, berkumur,membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian,
dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
6). Menggunakkan
jamban sehat
Setiap
rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa dan tangki
septic atau lubang penampungan kotoran sebagai
penampung akhir.
7) Rumah bebas jentik
Adalah
rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak
terdapat jentik nyamuk.
b.
Tiga Indikator
Gaya Hidup Sehat:
1)
Makan buah dan sayur setiap hari
Adalah anggota keluarga umur
10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari.
2)
Melakukan
aktivitas fisik setiap hari
Adalah
anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan
aktivitas fisik minimal 30 menit setiap
hari.
3)
Tidak merokok dalam rumah
Anggota rumah tangga umur 10
tahun ke atas tidak boleh merokok di
dalam rumah ketika berada bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.
5.
Menyebutkan sasaran PHBS
Sasaran PHBS dalam
keluarga adalah seluruh anggota keluarga yang meliputi:
a.
Pasangan usia subur
b.
Ibu hamil atau ibu menyusui
c.
Anak dan
remaja
d.
Usia lanjut
e.
Pengasuh anak
6.
Klasifikasi PHBS
Klasifikasi
PHBS ditentukan berdasarkan nilai perilaku dan lingkungan
sehat tiap keluarga dengan ketentuan sebagai berikut :
a.
Sehat 1 yaitu bila
keluarga berperilaku positif kurang dari 25% dari jumlah seluruh indikator PHBS
b.
Sehat 2 yaitu bila
keluarga perperilaku positif 25% - 49% dari jumlah seluruh indikator PHBS
c.
Sehat 3 yaitu bila keluarga berperilaku
positif 50% - 74% dari jumlah seluruh indikator PHBS
d.
Sehat 4 yaitu bila
keluarga berperilaku positif lebih dari 75% dari jumlah seluruh indikator PHBS.
PENGESAHAN
Yogyakarta, 23 Juni 2008
Sasaran Pemberi Penyuluhan
( Bapak ‘G’ ) ( Sinta M )
Mengetahui,
Pembimbing PBLKK – PKMD
( Hartini, S.SiT )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar